Pendampingan Optimalisasi Penerapan Low External Input Sustainable Agriculture pada Budidaya Kopi Arabika sebagai Komoditi Unggulan di Kabupaten Bener Meriah
Main Article Content
Abstract
Urgensi pengabdian kepada Masyarakat ini adalah bagaimana Koperasi Produsen Cahaya Mutiara Mandiri (PCMM) harus memenuhi syarat organik untuk peningkatan devisa. Namun, koperasi menghadapi beberapa permasalahan, seperti profit dan produksi yang rendah, serta penggunaan input eksternal yang tinggi, sehingga biaya produksi meningkat. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan produksi kopi, mengurangi penggunaan input dari luar dan menekan biaya produksi. Tujuan itu didasarkan pada konsep Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA). Untuk solusi meningkatkan produksi yang rendah, IPTEK yang diterapkan adalah mendampingi pengelola koperasi dalam pembuatan kompos organik yang terbuat dari tumbuhan thitonia, kirinyuh yang memiliki unsur hara tinggi. Selanjutnya solusi untuk masalah penggunaan input dari luar yang tinggi dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan lokal seperti tumbuhan thitonia dan kirinyuh yang dapat digunakan sebagai pupuk organik. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap seluruh peserta yang mengikuti kegiatan, terjadi peningkatan pemahaman dan keterampilan pada seluruh peserta pelatihan. Anggota koperasi dan petani memahami pupuk organik/kompos secara umum sebelum pelatihan 85,7%, dan sesudah pelatihan 100%, Mengetahui pemanfaatan dan pengolahan limbah organik sebelum pelatihan 64,2%, dan sesudah pelatihan 92,8%, Mampu melakukan pembuatan kompos, dan MOL sebelum pelatihan 42,8%, dan sesudah pelatihan 85,7%.
Article Details
References
Altieri, M. A. (1995). Agroecology: The science of sustainable agriculture. Westview Press.
Badgley, C., Moghtader, J., Quintero, E., Zakem, E., Chappell, M. J., Avilés Vázquez, K., & Perfecto, I. (2007). Organic agriculture and the global food supply. Renewable Agriculture and Food Systems, 22(2), 86-108.
Fadilah, R., Putra R.P., Hambali, D.A. ( 2020 Nov 11). Aplikasi Sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan di Desa Samangki, Kecamatan Simbang Kabupaten Maros. Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat. https://ojs.unm.ac.id/semnaslpm/article/view/15949
Gurr, G. M., Wratten, S. D., & Landis, D. A. (2016). You get what you pay for: life-history traits predict biological control success. Agriculture, Ecosystems & Environment, 218, 37-43.
Haryo, L. (2022). Jalin Kerja Sama Ekspor bagi Petani Kopi, Pemerintah Maksimalkan Potensi Industri Kopi Nasional - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. https://ekon.go.id/publikasi/detail/4635/jalin-kerja-sama- ekspor-bagi-petani-kopi-pemerintah-maksimalkan-potensi- industri-kopi-nasional
Lamine, C. (2011). Influence of farmers' practices on the design of agroecological cropping systems: A case study in south-eastern France. Agricultural Systems.104(2),146-154. DOI: 10.1016/j.agsy.2010.09.006
Pretty, J., & Hine, R. (2001). Reducing food poverty with sustainable agriculture: A summary of new evidence. Final report to the Joseph Rowntree Foundation.
Pretty, J., Toulmin, C., & Williams, S. (2006). Sustainable intensification in African agriculture. International Journal of Agricultural Sustainability, 4(2), 163-188.
Zainura, U., Kusnadi, N., Burhanuddin, B. (2016). Perilaku Kewirausahaan Petani Kopi Arabika Gayo di Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh. Jurnal Penyuluhan. 12(2),126.